Jumat, 04 Maret 2011

Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Pengobatan dengan Iodium Radioaktif ??




Kapankah dilakukan pengobatan iodium radioaktif? Jika anda mengalami hipertiroid, karsinoma tiroid berdifferensiasi atau struma non-toksik, iodium radioaktif merupakan salah satu pilihan pengobatan.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Untuk menghasilkan hormon ini, kelenjar tiroid memerlukan bahan baku iodium, yang ditemukan dalam makanan laut, garam dapur, roti dan berbagai bahan makanan lainnya. 

Setiap molekul hormon tiroid mengandung baik molekul iodium T4 atau T3. Kelenjar tiroid yang hiperaktif lapar terhadap iodium. Pada tahun 1940 ditemukan bahwa kelenjar tiroid ini dapat dirusak dengan memberikan iodium radioaktif, selain itu iodium radioaktif dapat juga digunakan untuk pengobatan beberapa karsinoma tiroid.

Pengobatan iodium radioaktif tidak akan mengakibatkan anda merasa tidak enak dan bagian tubuh lainnya selain kelenjar tiroid mendapat paparan radiasi yang rendah. Iodium radioaktif telah digunakan selama lebih dari 50 tahun untuk pengobatan penyakit tiroid dengan efek samping yang minimal.
Akan tetapi bila dosis iodium radioaktif yang digunakan cukup besar akan terjadi efek samping seperti gangguan sensasi pengecapan, iritasi kelenjar saliva atau gangguan pencernaan. Tidak ditemukan adanya peningkatan karsinoma pada penderita yang diobati dengan iodium radioaktif atau defek pada bayi yang baru lahir dari ibu yang mendapat pengobatan iodium radioaktif

Hipertiroid

Hipertiroid adalah hiperfungsi kelenjar tiroid (gondok) yang mengakibatkan kadar hormon tiroid dalam darah meningkat.
Bagaimana keluhan dan gejala hipertiroid..? Keluhan dan gejala hipertiroid antara lain keringat sangat banyak, jantung berdebar-debar, tremor (jari-jari tangan bergetar), berat badan turun drastis, cepat lelah, gelisah/tidak tenang, tidak tahan cuaca panas/selalu merasa kepanasan, bisa terjadi kelumpuhan tungkai yang bersifat periodik, sukar tidur, kadang-kadang kelenjar tiroid membesar, bola mata menonjol (pada penyakit Graves’ yang klasik) serta sering buang air besar. 

Bagaimana cara pengobatan iodium radioaktif ini?

Iodium radioaktif diberikan melalui mulut, dalam bentuk cairan 1-2 ml, tidak berasa dan berbau, dan dengan cepat diserap melalui saluran cerna. Iodium radioaktif ini akan masuk ke kelenjar tiroid melalui aliran darah dan merusak kelenjar tiroid. Walaupun radioaktivitas ini menetap selama beberapa waktu dalam kelenjar tiroid, iodium radioaktif ini akan dikeluarkan melalui bagian tubuh dalam beberapa hari.

Efek pada kelenjar tiroid akan terjadi dalam 1-3 bulan dan efek maksimal terjadi antara 3-6 bulan. Pada sebagian kasus pengobatan iodium radioaktif cukup satu kali saja, akan tetapi pada keadaan dengan kelenjar gondok yang besar, diperlukan dosis iodium radioaktif yang kedua untuk mengablasi/mematikan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang diablasi lama kelamaan produksi hormon tiroid akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali dan dalam jangka panjang dapat terjadi hipotiroid (kebalikan dari hipertiroid).

Oleh karena itu setelah mendapat pengobatan iodium radioaktif secara berkala setiap 6-12 bulan diperiksa fungsi tiroid dan bila terjadi hipotiroid, harus diberikan pengganti/substitusi hormon tiroid yang diberikan seumur hidup (karena kelenjar tiroid sudah tidak berfungsi lagi) dengan dosis sesuai kebutuhan. Pasien cukup minum tablet hormon tiroid secara teratur seperti halnya minum vitamin.

Ada dua jenis karsinoma tiroid yang paling sering adalah karsinoma tiroid pa-piliferum dan follikuler. Kedua jenis karsinoma tiroid ini dapat diobati dengan iodium radioaktif. Sebelum pemberian iodium radioaktif, pada penderita ini harus dilakukan pengangkatan kelenjar tiroid (total tiroidectomy atau near total tiroidectomy) yang dilakukan terutama pada pasien yang termasuk kelompok resiko sedang dan tinggi (intermediate dan high risk prognostic group).
Tujuan dari pemberian iodium radioaktif adalah untuk mengablasi sisa jaringan tiroid fungsional maupun metastasis lainnya sehingga memungkinkan digunakan kadar tiroglobulin serum sebagai indikator rekurensi. Setelah pemberian iodium radioaktif akan dilanjutkan dengan pemberian supresi hormonal dengan hormon tiroksin dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Setiap 6-12 bulan setelah pemberian iodium radioaktif, dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan kadar tiroglobulin darah dan bila perlu dilakukan sidik tiroid/sidik seluruh tubuh. Sebelum dilakukan pemeriksaan kadar tiroglobulin darah, hormon ti-roksin dihentikan 4-6 minggu. Bila masih ditemukan sisa jaringan tiroid atau anak sebar, iodium radioaktif diberikan lagi. Bila tidak ditemukan sisa jaringan tiroid atau anak sebar lagi, pasien dinyatakan bersih dan dilakukan evaluasi setiap 2-3 tahun.

Pengobatan dengan iodium radioaktif juga dapat dilakukan pada pembesaran kelenjar tiroid (struma) baik yang noduler maupun difusa non-toksik, bila karena alasan tertentu operasi tidak dapat dilakukan. Tujuan pengobatan iodium radioaktif pada pasien ini adalah untuk mengecilkan struma tersebut.
Sejumlah kecil iodium radioaktif akan dikeluarkan melalui air susu ibu (ASI), sehingga akan masuk ke kelenjar tiroid bayi yang akan mengakibatkan kerusakan sel-sel kelenjar tiroid, maka pemberian air susu ibu tidak diperbolehkan. Apakah pa-sien boleh hamil?
Pada pasien atau istri dari pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif, dianjurkan untuk tidak hamil selama paling kurang 6 bulan setelah pemberian iodium radioaktif karena secara teoritis ada kemungkinan resiko terhadap janin walaupun radioaktif yang tertahan di tubuh kecil. Pada pasien atau istri dari pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi selama masa tersebut.

Pada pasien hipertiroid yang mendapat pengobatan iodium radioaktif, tidak perlu dirawat, sedangkan pada pasien karsinoma tiroid harus dirawat/diisolasi selama beberapa hari karena dosis yang diberikan cukup besar.
Setelah pengobatan dengan iodium radioaktif, bolehkah melakukan kontak/berhubungan dengan orang lain..?Paparan radiasi ke orang lain selama berhubungan dengan orang lain tergantung kepada lamanya berhubungan dan jarak terhadap orang tersebut. Bila pekerjaan ataupun aktivitas pasien tersebut berhubungan dengan kontak yang lama dengan anak atau wanita hamil, pasien tersebut harus menunggu beberapa hari sesudah pengobatan dengan iodium radioaktif agar dapat melakukan aktivitas tersebut. 

Pasien yang masih mempunyai bayi harus mengatur agar bayinya dapat diasuh oleh   orang lain selama beberapa hari setelah pengobatan iodium radioaktif. Pasien tidak perlu sampai harus menyewa rumah untuk tidur di tempat lain setelah pengobatan walaupun pasien harus tidur sendirian selama beberapa hari.
Efek samping yang penting dari pengobatan iodium radioaktif adalah terjadinya keadaan hipotiroid. Respon pasien terhadap pengobatan ini sangat dipengaruhi besarnya dosis dan berbanding terbalik dengan besarnya kelenjar tiroid. Makin besar dosis iodium radioaktif yang diberikan serta makin kecil kelenjar tiroid, maka makin cepat remisi dicapai dan makin cepat pula terjadi hipotiroid. 

Pasien dengan hipotiroid permanen memerlukan substitusi hormon tiroid seumur hidup. Efek samping lainnya yang perlu diwaspadai adalah:

1.    Perburukan oftalmopati aktif yang dapat dicegah dengan pemberian kortikosteroid oral sebelum pemberian iodium radioaktif.
2.    Tiroiditis radiasi yang jarang terjadi, terjadi beberapa hari setelah minum iodium radioaktif dan dapat diatasi dengan pemberian salisilat.
3.     Gastritis radiasi yang juga jarang terjadi.
4.     Eksaserbasi tirotoksikosis yang diantisipasi dengan pemberian obat anti tiroid sebelum pemberian iodium radioaktif terutama pada pasien lanjut usia dan dengan penyakit jantung.
Petunjuk bagi pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif.
Sebelum pengobatan.
1.    Wanita hamil atau menyusui tidak boleh mendapat pengobatan iodium radioaktif.
2.    Hindari makanan laut (ikan laut, udang, kerang, kepiting dan lain-lain) selama lima hari sebelum dan sesudah pengobatan
3.    Hentikan obat anti tiroid, obat batuk dan vitamin serta obat tradisional (seperti jamu dan lain-lain) atau obat lain yang mengandung iodiumselama lima hari sebelum dan sesudah pengobatan
4.     Obat hormon tiroid seperti triiodothyronine harus dihentikan 2 minggu sedangkan thyroxine 4-6 minggu sebelum pemberian iodium radioaktif.
5.    Puasa paling kurang 4 (empat) jam sebelum pengobatan; boleh minum air putih atau teh.

Sesudah pengobatan
1.Boleh makan 1 (satu) jam sesudah pengobatan iodium radioaktif.
2. Hindari kontak dengan anak-anak di bawah umur 12 tahun dan ibu hamil selama 3 (tiga) hari.
3. Bagi pasien wanita atau istri dari pasien pria tidak boleh hamil paling kurang 6 (enam) bulan sesudah pengobatan iodium radioaktif. Gunakan kontrasepsi selama masa tersebut.
4.Gunakan alat makan tersendiri (sendok, garpu, piring, gelas) selama 3 (tiga) hari sesudah pengobatan.
5.Setelah menggunakan jamban dan kamar mandi, guyur dengan air yang banyak.
6. Pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif dengan dosis tinggi perlu dirawat di kamar isolasi selama 3-4 hari.


oleh: dr Edison, SpKN, Mkes

7 komentar:

  1. dok saya mau tanya, saya sudah selesai oprasi untuk mengangkat sebagian kelenjar tiroid saya yang membesar, tapi ternyata hasil laborat menunjukan bahwa saya terkena kanker tiroid varian papiler dan folikuler, dan disarankan untuk melakukan ablasi. apakah setelah saya melakukan ablasi (iodium radioaktif) saya harus mengkonsumsi obat seumur hidup? adakah obat yang tidak harus di konsumsi seumur hidup?, satu lagi dok apakah ikan gabus dapat menyembuhkan kanker saya, jadi saya tidak perlu untuk menjalani ablasi. terimakasih dok,

    BalasHapus
  2. Pagi dok
    Sy ign berkonsultasi
    Sy sdh menjalani fnab unt kelenjar tiroid sy
    Dan hasilnya sy terkena thiroid hasimoto.
    Yang ingin sy tanyax...seberapa besar kegawatan dari penyakit ini?
    Dan bgm untuk bisa mencegah kegawatan tersebut.
    Tmksh dok

    BalasHapus
  3. Pagi dok
    Sy ign berkonsultasi
    Sy sdh menjalani fnab unt kelenjar tiroid sy
    Dan hasilnya sy terkena thiroid hasimoto.
    Yang ingin sy tanyax...seberapa besar kegawatan dari penyakit ini?
    Dan bgm untuk bisa mencegah kegawatan tersebut.
    Tmksh dok

    BalasHapus
  4. bagaimana terapy nuklir untuk pengobatan pada retina mata apakah bisa? ada gangguan sel pada retina sehingga penglihatan kabur dan menyempit. sangat kami tunggu jawabanya. tq

    BalasHapus
  5. Bergantung pada diet ketat yang konvensional dan olahraga bisa jadi sulit. Namun, ada beberapa kiat terbukti yang dapat membantu Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori dengan mudah.

    Ini adalah cara efektif untuk mengurangi berat badan Anda, serta mencegah penambahan berat badan di masa depan.

    Berikut 11 cara untuk menurunkan berat badan tanpa perlu diet ketat atau olahraga. Semuanya didasarkan pada sains.

    11 Cara untuk Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga dan Diet Ketat

    Otak Anda butuh waktu untuk memproses bahwa Anda sudah cukup makan.

    BalasHapus
  6. Dok berapa biaya radioaktif untuk hipertiroid

    BalasHapus
  7. dok saya mau tanya, saya sudah selesai oprasi untuk mengangkat tumor tiroid saya yang membesar, tapi ternyata hasil laborat menunjukan bahwa saya terkena kanker tiroid folikuler, dan disarankan untuk melakukan ablasi. apakah setelah saya melakukan ablasi (iodium radioaktif) saya harus mengkonsumsi obat seumur hidup? adakah obat yang tidak harus di konsumsi seumur hidup?, satu lagi dok apakah ikan gabus dapat menyembuhkan kanker saya, jadi saya tidak perlu untuk menjalani ablasi. terimakasih dok,

    BalasHapus