Rabu, 12 Oktober 2011

“ GPS (Global Positioning System) “


Sistem Pemosisi Global  atau dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi, Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan. dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah. NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS, Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat dan Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital

Konsep Dasar GPS
Sebuah penerima GPS menghitung posisinya dengan tepat waktu sinyal yang dikirim oleh GPS satelit tinggi di atas Bumi. Setiap satelit mentransmisikan pesan terus-menerus yang meliputi :
§  saat pesan itu dikirim
§  tepat orbital informasi ( ephemeris )
§  kesehatan umum sistem dan orbit kasar dari semua satelit GPS (almanac).
Penerima menggunakan pesan-pesan yang diterimanya untuk menentukan waktu transit dari setiap pesan dan menghitung jarak ke setiap satelit. Jarak ini bersama dengan lokasi satelit digunakan dengan bantuan kemungkinan Trilateration , tergantung pada algoritma yang digunakan, untuk menghitung posisi penerima. Posisi ini kemudian ditampilkan, mungkin dengan tampilan peta bergerak atau lintang dan bujur, informasi elevasi dapat dimasukkan. Banyak GPS unit menampilkan informasi yang diperoleh seperti arah dan kecepatan, dihitung dari perubahan posisi.
Tiga satelit mungkin tampak cukup untuk memecahkan untuk posisi karena ruang memiliki tiga dimensi dan posisi dekat permukaan bumi dapat diasumsikan. Namun, bahkan sangat kecil kesalahan jam dikalikan dengan sangat besar kecepatan cahaya [32] - kecepatan di mana sinyal satelit merambat - hasil dalam kesalahan posisional yang besar. Oleh karena itu receiver menggunakan empat atau lebih satelit untuk memecahkan penerima lokasi dan waktu. Waktu yang sangat akurat dihitung secara efektif disembunyikan oleh aplikasi GPS yang paling, yang hanya menggunakan lokasi. Sebuah beberapa aplikasi GPS khusus Bagaimanapun menggunakan waktu; ini termasuk waktu transfer , lalu lintas waktu sinyal, dan sinkronisasi BTS ponsel .
Meskipun empat satelit yang diperlukan untuk operasi normal, kurang berlaku dalam kasus-kasus khusus. Jika salah satu variabel sudah diketahui, penerima dapat menentukan posisinya hanya menggunakan tiga satelit. Sebagai contoh, sebuah kapal atau pesawat udara mungkin telah dikenal ketinggian. Beberapa receiver GPS dapat menggunakan petunjuk tambahan atau asumsi (seperti menggunakan kembali ketinggian terakhir diketahui, perhitungan mati , navigasi inersia , atau termasuk informasi dari kendaraan komputer) untuk memberikan posisi (terdegradasi) kurang akurat bila kurang dari empat satelit yang terlihat. 

Struktur GPS
GPS saat ini terdiri dari tiga segmen utama. Ini adalah ruas angkasa (SS), segmen kontrol (CS), dan segmen pengguna (AS). Angkatan Udara AS mengembangkan, memelihara, dan mengoperasikan ruang dan segmen kontrol. GPS satelit menyiarkan sinyal dari ruang angkasa, dan setiap penerima GPS menggunakan sinyal-sinyal untuk menghitung dimensi tiga lokasi (lintang, bujur, dan ketinggian) dan waktu saat ini.
Segmen angkasa terdiri dari 24 sampai 32 satelit di orbit Bumi menengah dan juga termasuk adapter muatan ke pendukung yang dibutuhkan untuk meluncurkan mereka ke orbit. Segmen kontrol terdiri dari sebuah stasiun kontrol induk, sebuah stasiun induk alternatif kontrol, dan sejumlah berdedikasi dan berbagi antena tanah dan stasiun monitor. Segmen pengguna terdiri dari ratusan ribu pengguna AS dan sekutu militer Precise Positioning Service aman GPS, dan puluhan juta pengguna sipil, komersial, dan ilmiah dari Standard Positioning Service.

Kemampuan GPS
Beberapa kemampuan GPS  antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.


Prinsip penentuan posisi dengan GPS
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.


Tipe alat (Receiver ) GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.  Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter.  Tipe alat  yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.  Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.


Teknologi GPS
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya

Referensi :
http://abdisr.blogspot.com/2011/09/pengertian-gps-atau-global-positioning.html
http://gaulwahyu.wordpress.com/2008/10/16/pengertian-gps/



Jumat, 04 Maret 2011

Osteoporosis


1. Penderita Hiperparatiroid

Meskipun rendah persentase kejadiannya, hormon paratiroid yang terletak di leher depan kita berdekatan dengan kelenjar tiroid, dapat mengalami keganasan atau tumor. Pada situasi ini, jumlah hormon yang beredar di dalam tubuh akan meningkat. Padahal, seperti kita ketahui, hormon ini sangat erat hubungannya dengan sel osteoclast dalam tulang. Akibatnya, sel-sel osteoclast akan mengalami peningkatan aktivitas.
Akan lebih banyak senyawa kalsium yang diambil dari tulang sehingga menimbulkan peningkatan pesat kadar kalsium dalam darah. Kondisi semacam ini menyebabkan penderita mengalami penurunan selera makan, kemunduran dalam kekuatan otot, nyeri perut, dan pengeroposan tulang bila terjadi secara berlanjut.

2. Penderita Hipertiroid

Sebutan lain untuk hipertiroid adalah basedow. Gejala penderita cukup beragam, tidak sama satu sama lain. Namun, secara umum ditandai oleh mudah berkeringat, lemas, gugup, lekas marah, cemas, gelisah, tidak bisa tidur, lapar terus (anehnya, meskipun sudah makan, berat badan malahan turun), sembelit atau justru diare, tangan gemetar, haid tidak teratur, tekanan darah meninggi, rambut mudah rontok, dan pengeroposan tulang.
Penyebab hipertiroid adalah berlebihnya kadar hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok. Akibatnya, pertukaran zat dalam tubuh meningkat jauh di atas normal. Pengatur metabolisme tubuh menjadi terlalu aktif, termasuk metabolisme kalsium. Pada kondisi tersebut terjadi pembuangan kalsium secara besar-besaran melalui air seni maupun tinja. Untuk mengimbanginya, terjadilah proses demineralisasi tulang yang lebih aktif.

3. Penderita Anoreksia Nervosa

Penderita anoreksia nervosa (kelainan pola makan) akan melakukan pembatasan konsumsi makanan secara tidak wajar. Mereka akan berupaya mati-matian untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya, serta mengendalikan kebiasan makan yang ketat. Seringkali mereka melakukan kegiatan olahraga yang berlebihan dalam upaya mencapai bobot badan ideal menurut imajinasinya.
Pada awalnya penurunan bobot badan yang dilakukan kelihatan cukup realistis. Namun, setelah mencapai target, mereka menetapkan bobot ideal yang lebih rendah. Secara psikologis, mereka sangat peka terhadap kritikan mengenai bobot badan. Diet yang dilakukan seolah-olah menjadi pola hidup. Mereka sebenarnya memiliki rasa lapar yang normal, tetapi rasa lapar tersebut dikontrol dengan ketat.
Makanan berlemak nyaris tidak tersentuh, padahal kandungan energinya tinggi. Penderita anoreksia adalah individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap aspek gizi. Sayang sekali terjadi distorsi pengetahuan gizi, sehingga mereka tidak mampu mempraktikkan konsep-konsep informasi gizi yang diterimanya. Karena itulah penyakit osteoporosis mudah sekali menyerang mereka.

4. Hamil dan Menyusui

Semasa hamil, penyerapan kalsium di dalam usus ibu akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi bayi yang dikandungnya. Apabila konsumsi kalsium harian pada ibu rendah, kebutuhan bayi akan kalsium terpaksa dipenuhi dari cadangan kalsium yang ada pada tulang ibunya. Hal yang sama juga dapat terjadi selama menyusui. ASI sangat diperlukan oleh bayi untuk hidup sehat, dan salah satu komponen penting pada ASI adalah kalsium. ASI rata-rata mengandung kalsium sebanyak 300 mg per liter. Oleh karena itu, konsumsi kalsium harus ditingkatkan selama menyusui. Jumlah konsumsi yang dianjurkan selama hamil dan menyusui masing-masing sebesar 1.200 mg per hari.
Remaja yang sedang tumbuh (11-24 tahun) dianjurkan mengonsumsi kalsium 1.200 mg per hari. Jarak kehamilan yang terlalu dekat tentu akan mempercepat kehilangan kalsium tulang, terutama bagi yang konsumsi hariannya kurang cukup. Dengan kehamilan yang diatur jaraknya (misalnya 2-3 tahun), diharapkan status kalsium ibu akan kembali normal sebelum hamil dan menyusui berikutnya.

5. Pola Makan yang Tidak Tepat

Makan hendaknya tidak diartikan sebagai rutinitas belaka. Dari aspek kesehatan, pola makan yang salah dapat membahayakan. Pola makan yang sangat mendukung osteoporosis adalah pola makan yang sangat rendah kalsium serta vitamin A, D, dan K. Kecukupan vitamin sebaiknya dipenuhi dari sumber alami, seperti sayuran-sayuran berdaun hijau tua.

Konsumsi tinggi kafein dapat menyebabkan pembuangan kalsium secara besar-besaran dalam air seni. Menghindari konsumsi protein yang terlalu banyak juga dapat mencegah osteoporosis. Hal ini disebabkan protein yang tercerna tubuh, melepaskan asam dalam aliran darah. Asam tersebut akan dinetralisasi tubuh dengan mengurai kalsium dari tulang.
Serat pangan yang dikonsumsi secara berlebihan juga kurang baik bagi tubuh. Serat pangan akan mengikat sebagian besar senyawa makanan dalam usus dan juga menghambat penyerapannya. Senyawa yang paling mudah berikatan dengan serat pangan adalah mineral, termasuk kalsium.

6. Pemakai Obat Kortikosteroid

Perbedaan obat dan racun sangatlah tipis, yang membedakan hanyalah dosis yang dipakai. Beberapa jenis obat dapat mengganggu kepadatan tulang. Pola yang ditimbulkan dapat berwujud gangguan dalam penyerapan kalsium atau gangguan terhadap mekanisme kerja hormon pengatur seperti yang terdapat pada obat golongan kortikosteroid.
Obat kortikosteroid tergolong istimewa, banyak jenis penyakit yang dapat disembuhkan. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit asma, bronkiale, alergi makanan, alergi obat, biduran, rhinitis alergi (kelainan hidung), artritis (kelainan sendi), dan penyakit lain karena proses alergi. Sayangnya, bila digunakan dalam waktu yang lama akan berakibat buruk untuk penggunanya.
Obat tersebut, selain dapat menimbulkan tukak lambung, juga dapat mengacaukan kadar gula darah, kemunduran elastisitas kulit, katarak, pertumbuhan bulu-bulu tambahan di luar proporsi, memudahkan seseorang terjangkit infeksi, bengkak di wajah dan kaki, hipertensi, dan kerapuhan tulang (osteoporosis).

7. Perokok

Sedikitnya 25 jenis penyakit timbul karena kebiasaan merokok, antara lain kanker kandung kemih, kanker paru, penyempitan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, serta kelainan osteoporosis. Efek merugikan atas kepadatan tulang berbanding lurus dengan masa penggunaan dan banyaknya rokok. Kebiasaan merokok satu batang sehari dalam satu bulan dapat mengakibatkan penurunan massa tulang sebesar 0,004 persen.
Belum diketahui pasti bagaimana merokok dapat mengakibatkan osteoporosis. Diduga, zat-zat dalam rokok mencetuskan pemecahan hormon esterogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki secara berlebihan. Akibatnya, jumlah hormon dalam tubuh akan menurun. Dengan menurunnya kedua jenis hormon tersebut, pemeliharaan tulang jelas akan terpengaruh.

8. Peminum Kopi Berlebihan

Banyak yang berpendapat bahwa daya tarik minum kopi ada pada cita rasanya, kesan ritual, dan kehangatan yang ditimbulkannya. Namun, sebetulnya daya tarik utama kopi terletak pada kandungan kafein yang tinggi. Sebagai bahan penyegar, kafein dapat menghilangkan rasa kantuk, reaksi gerak lebih cepat, kewaspadaan dan konsentrasi meningkat.
Sayangnya, minuman ini juga membawa dampak yang buruk bagi kesehatan kita, akan terjadi peningkatan kadar kolesterol sebesar 36 persen, penurunan kadar vitamin B6 sebesar 21 persen, dan penurunan kepadatan tulang sebesar 0,0023 persen. Hal itu akan terjadi bila seseorang minum tiga cangkir kopi setiap hari selama dua minggu.
Penurunan kepadatan tulang ini belum diketahui secara pasti, tetapi para ilmuwan menduga peningkatan pembuangan kalsium terjadi melalui pembuangan air seni akibat efek diuretik kafein.

9. Peminum Alkohol

Secara meyakinkan alkohol dapat mengakibatkan kerusakan banyak organ tubuh. Pada otak akan terjadi kerusakan sel-sel saraf sehingga timbul gangguan fungsi berpikir, rasa, dan perilaku. Pada dinding dalam lambung terjadi luka-luka kecil.
Ancaman yang turut membayangi adalah kerapuhan tulang. Kondisi ini bisa terjadi lantaran adanya kegagalan yang sistematis sifatnya dalam pemeliharaan kadar mineral kalsium yang merupakan unsur penting dalam kepadatan tulang.

Adanya luka-luka kecil yang menahun pada lambung akan mengakibatkan perdarahan di lambung. Meskipun kecil bentuk lukanya, karena berlangsung dalam waktu lama, jumlah darah yang keluar menjadi banyak.
Telah kita ketahui bahwa jumlah kalsium dalam darah cukup banyak. Jika banyak darah yang keluar dari tubuh, akan banyak pula jumlah kalsium yang keluar dari tubuh, sehingga pengurangan atau penyerapan kalsium dari tulang semakin besar dan menandakan bahwa tulang semakin rapuh dengan berkurangnya kalsium tersebut.
Sumber: Kompas

Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Pengobatan dengan Iodium Radioaktif ??




Kapankah dilakukan pengobatan iodium radioaktif? Jika anda mengalami hipertiroid, karsinoma tiroid berdifferensiasi atau struma non-toksik, iodium radioaktif merupakan salah satu pilihan pengobatan.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Untuk menghasilkan hormon ini, kelenjar tiroid memerlukan bahan baku iodium, yang ditemukan dalam makanan laut, garam dapur, roti dan berbagai bahan makanan lainnya. 

Setiap molekul hormon tiroid mengandung baik molekul iodium T4 atau T3. Kelenjar tiroid yang hiperaktif lapar terhadap iodium. Pada tahun 1940 ditemukan bahwa kelenjar tiroid ini dapat dirusak dengan memberikan iodium radioaktif, selain itu iodium radioaktif dapat juga digunakan untuk pengobatan beberapa karsinoma tiroid.

Pengobatan iodium radioaktif tidak akan mengakibatkan anda merasa tidak enak dan bagian tubuh lainnya selain kelenjar tiroid mendapat paparan radiasi yang rendah. Iodium radioaktif telah digunakan selama lebih dari 50 tahun untuk pengobatan penyakit tiroid dengan efek samping yang minimal.
Akan tetapi bila dosis iodium radioaktif yang digunakan cukup besar akan terjadi efek samping seperti gangguan sensasi pengecapan, iritasi kelenjar saliva atau gangguan pencernaan. Tidak ditemukan adanya peningkatan karsinoma pada penderita yang diobati dengan iodium radioaktif atau defek pada bayi yang baru lahir dari ibu yang mendapat pengobatan iodium radioaktif

Hipertiroid

Hipertiroid adalah hiperfungsi kelenjar tiroid (gondok) yang mengakibatkan kadar hormon tiroid dalam darah meningkat.
Bagaimana keluhan dan gejala hipertiroid..? Keluhan dan gejala hipertiroid antara lain keringat sangat banyak, jantung berdebar-debar, tremor (jari-jari tangan bergetar), berat badan turun drastis, cepat lelah, gelisah/tidak tenang, tidak tahan cuaca panas/selalu merasa kepanasan, bisa terjadi kelumpuhan tungkai yang bersifat periodik, sukar tidur, kadang-kadang kelenjar tiroid membesar, bola mata menonjol (pada penyakit Graves’ yang klasik) serta sering buang air besar. 

Bagaimana cara pengobatan iodium radioaktif ini?

Iodium radioaktif diberikan melalui mulut, dalam bentuk cairan 1-2 ml, tidak berasa dan berbau, dan dengan cepat diserap melalui saluran cerna. Iodium radioaktif ini akan masuk ke kelenjar tiroid melalui aliran darah dan merusak kelenjar tiroid. Walaupun radioaktivitas ini menetap selama beberapa waktu dalam kelenjar tiroid, iodium radioaktif ini akan dikeluarkan melalui bagian tubuh dalam beberapa hari.

Efek pada kelenjar tiroid akan terjadi dalam 1-3 bulan dan efek maksimal terjadi antara 3-6 bulan. Pada sebagian kasus pengobatan iodium radioaktif cukup satu kali saja, akan tetapi pada keadaan dengan kelenjar gondok yang besar, diperlukan dosis iodium radioaktif yang kedua untuk mengablasi/mematikan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang diablasi lama kelamaan produksi hormon tiroid akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali dan dalam jangka panjang dapat terjadi hipotiroid (kebalikan dari hipertiroid).

Oleh karena itu setelah mendapat pengobatan iodium radioaktif secara berkala setiap 6-12 bulan diperiksa fungsi tiroid dan bila terjadi hipotiroid, harus diberikan pengganti/substitusi hormon tiroid yang diberikan seumur hidup (karena kelenjar tiroid sudah tidak berfungsi lagi) dengan dosis sesuai kebutuhan. Pasien cukup minum tablet hormon tiroid secara teratur seperti halnya minum vitamin.

Ada dua jenis karsinoma tiroid yang paling sering adalah karsinoma tiroid pa-piliferum dan follikuler. Kedua jenis karsinoma tiroid ini dapat diobati dengan iodium radioaktif. Sebelum pemberian iodium radioaktif, pada penderita ini harus dilakukan pengangkatan kelenjar tiroid (total tiroidectomy atau near total tiroidectomy) yang dilakukan terutama pada pasien yang termasuk kelompok resiko sedang dan tinggi (intermediate dan high risk prognostic group).
Tujuan dari pemberian iodium radioaktif adalah untuk mengablasi sisa jaringan tiroid fungsional maupun metastasis lainnya sehingga memungkinkan digunakan kadar tiroglobulin serum sebagai indikator rekurensi. Setelah pemberian iodium radioaktif akan dilanjutkan dengan pemberian supresi hormonal dengan hormon tiroksin dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Setiap 6-12 bulan setelah pemberian iodium radioaktif, dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan kadar tiroglobulin darah dan bila perlu dilakukan sidik tiroid/sidik seluruh tubuh. Sebelum dilakukan pemeriksaan kadar tiroglobulin darah, hormon ti-roksin dihentikan 4-6 minggu. Bila masih ditemukan sisa jaringan tiroid atau anak sebar, iodium radioaktif diberikan lagi. Bila tidak ditemukan sisa jaringan tiroid atau anak sebar lagi, pasien dinyatakan bersih dan dilakukan evaluasi setiap 2-3 tahun.

Pengobatan dengan iodium radioaktif juga dapat dilakukan pada pembesaran kelenjar tiroid (struma) baik yang noduler maupun difusa non-toksik, bila karena alasan tertentu operasi tidak dapat dilakukan. Tujuan pengobatan iodium radioaktif pada pasien ini adalah untuk mengecilkan struma tersebut.
Sejumlah kecil iodium radioaktif akan dikeluarkan melalui air susu ibu (ASI), sehingga akan masuk ke kelenjar tiroid bayi yang akan mengakibatkan kerusakan sel-sel kelenjar tiroid, maka pemberian air susu ibu tidak diperbolehkan. Apakah pa-sien boleh hamil?
Pada pasien atau istri dari pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif, dianjurkan untuk tidak hamil selama paling kurang 6 bulan setelah pemberian iodium radioaktif karena secara teoritis ada kemungkinan resiko terhadap janin walaupun radioaktif yang tertahan di tubuh kecil. Pada pasien atau istri dari pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi selama masa tersebut.

Pada pasien hipertiroid yang mendapat pengobatan iodium radioaktif, tidak perlu dirawat, sedangkan pada pasien karsinoma tiroid harus dirawat/diisolasi selama beberapa hari karena dosis yang diberikan cukup besar.
Setelah pengobatan dengan iodium radioaktif, bolehkah melakukan kontak/berhubungan dengan orang lain..?Paparan radiasi ke orang lain selama berhubungan dengan orang lain tergantung kepada lamanya berhubungan dan jarak terhadap orang tersebut. Bila pekerjaan ataupun aktivitas pasien tersebut berhubungan dengan kontak yang lama dengan anak atau wanita hamil, pasien tersebut harus menunggu beberapa hari sesudah pengobatan dengan iodium radioaktif agar dapat melakukan aktivitas tersebut. 

Pasien yang masih mempunyai bayi harus mengatur agar bayinya dapat diasuh oleh   orang lain selama beberapa hari setelah pengobatan iodium radioaktif. Pasien tidak perlu sampai harus menyewa rumah untuk tidur di tempat lain setelah pengobatan walaupun pasien harus tidur sendirian selama beberapa hari.
Efek samping yang penting dari pengobatan iodium radioaktif adalah terjadinya keadaan hipotiroid. Respon pasien terhadap pengobatan ini sangat dipengaruhi besarnya dosis dan berbanding terbalik dengan besarnya kelenjar tiroid. Makin besar dosis iodium radioaktif yang diberikan serta makin kecil kelenjar tiroid, maka makin cepat remisi dicapai dan makin cepat pula terjadi hipotiroid. 

Pasien dengan hipotiroid permanen memerlukan substitusi hormon tiroid seumur hidup. Efek samping lainnya yang perlu diwaspadai adalah:

1.    Perburukan oftalmopati aktif yang dapat dicegah dengan pemberian kortikosteroid oral sebelum pemberian iodium radioaktif.
2.    Tiroiditis radiasi yang jarang terjadi, terjadi beberapa hari setelah minum iodium radioaktif dan dapat diatasi dengan pemberian salisilat.
3.     Gastritis radiasi yang juga jarang terjadi.
4.     Eksaserbasi tirotoksikosis yang diantisipasi dengan pemberian obat anti tiroid sebelum pemberian iodium radioaktif terutama pada pasien lanjut usia dan dengan penyakit jantung.
Petunjuk bagi pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif.
Sebelum pengobatan.
1.    Wanita hamil atau menyusui tidak boleh mendapat pengobatan iodium radioaktif.
2.    Hindari makanan laut (ikan laut, udang, kerang, kepiting dan lain-lain) selama lima hari sebelum dan sesudah pengobatan
3.    Hentikan obat anti tiroid, obat batuk dan vitamin serta obat tradisional (seperti jamu dan lain-lain) atau obat lain yang mengandung iodiumselama lima hari sebelum dan sesudah pengobatan
4.     Obat hormon tiroid seperti triiodothyronine harus dihentikan 2 minggu sedangkan thyroxine 4-6 minggu sebelum pemberian iodium radioaktif.
5.    Puasa paling kurang 4 (empat) jam sebelum pengobatan; boleh minum air putih atau teh.

Sesudah pengobatan
1.Boleh makan 1 (satu) jam sesudah pengobatan iodium radioaktif.
2. Hindari kontak dengan anak-anak di bawah umur 12 tahun dan ibu hamil selama 3 (tiga) hari.
3. Bagi pasien wanita atau istri dari pasien pria tidak boleh hamil paling kurang 6 (enam) bulan sesudah pengobatan iodium radioaktif. Gunakan kontrasepsi selama masa tersebut.
4.Gunakan alat makan tersendiri (sendok, garpu, piring, gelas) selama 3 (tiga) hari sesudah pengobatan.
5.Setelah menggunakan jamban dan kamar mandi, guyur dengan air yang banyak.
6. Pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif dengan dosis tinggi perlu dirawat di kamar isolasi selama 3-4 hari.


oleh: dr Edison, SpKN, Mkes